Siang itu, khatib menyebut salah satu sifat
Allah yaitu Allah Maha Pengampun (Al ‘Afuwwu) dan Maha Penerima Taubat (At
Tawwab). Khatib mengatakan bahwa “Maha” disini memiliki arti dimana jika
seorang hamba-Nya melakukan sebuah dosa, kemudian ia memohon ampun, Allah akan
mengampuninya.
Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi, kemudian ia memohon ampun, Allah akan mengampuninya lagi. Berbuat dosa lagi, kemudian memohon ampun lagi, Allah tetap mengampuninya. Lagi lagi berbuat dosa kemudian memohon ampun lagi, Allah akan mengampuninya..
Berapakalipun seorang hamba berbuat dosa, asalkan ia benar-benar bertaubat maka Allah akan mengampuni, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.
Sungguh waktu mendengar khatibnya mengulang-ulang urutan tadi (dosa-taubat-diampuni) berkali-kali saya merinding. Sekarang pun menuliskannya juga merinding.. Betapa Allah sangat baik kepada hamba-hambaNya yang tidak pernah luput dari dosa..
Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi, kemudian ia memohon ampun, Allah akan mengampuninya lagi. Berbuat dosa lagi, kemudian memohon ampun lagi, Allah tetap mengampuninya. Lagi lagi berbuat dosa kemudian memohon ampun lagi, Allah akan mengampuninya..
Berapakalipun seorang hamba berbuat dosa, asalkan ia benar-benar bertaubat maka Allah akan mengampuni, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.
Sungguh waktu mendengar khatibnya mengulang-ulang urutan tadi (dosa-taubat-diampuni) berkali-kali saya merinding. Sekarang pun menuliskannya juga merinding.. Betapa Allah sangat baik kepada hamba-hambaNya yang tidak pernah luput dari dosa..
Ada Hadits Rasulullah SAW yang meriwayatkan
tentang hal ini :
“Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian.” (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah, dan ia menghukumkannya sebagai hadits hasan dalam kitab sahih Jami’ Shagir – 5235)
“Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian.” (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah, dan ia menghukumkannya sebagai hadits hasan dalam kitab sahih Jami’ Shagir – 5235)
Ada juga kisah Nabi Musa AS yang
menggambarkan betapa Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.
Pada zaman Nabiullah Musa AS, datanglah
kepada beliau seorang wanita untuk bertobat kepada Allah atas semua kesalahan
yang telah dia perbuat selama ini.
Wanita tersebut berkata:
” Wahai Nabiullah, saya jauh-jauh datang kesini hanya untuk bertaubat kepada Allah, mohonkan Taubatku diterima oleh-Nya”
Nabi Musa AS, berkata:
” Apak gerangan dosa yang telah engkau perbuat, hingga engkau ingin bertaubat kepada Allah SWT?”.
” Wahai Nabiullah, saya jauh-jauh datang kesini hanya untuk bertaubat kepada Allah, mohonkan Taubatku diterima oleh-Nya”
Nabi Musa AS, berkata:
” Apak gerangan dosa yang telah engkau perbuat, hingga engkau ingin bertaubat kepada Allah SWT?”.
Wanita tersebut berkata kembali:
” Aku telah berzina dengan seseorang dan telah melahirkan seorang bayi, karena rasa malu dan takut diketahui oleh orang lain, maka aku bunuh bayi terserbut”
” Aku telah berzina dengan seseorang dan telah melahirkan seorang bayi, karena rasa malu dan takut diketahui oleh orang lain, maka aku bunuh bayi terserbut”
Demi mendengar itu semua, Nabi Musa
sangatlah marah, lalu Beliau berkata:
” Pergilah engkau, jangan kau bakar aku dengan api neraka yang diakibatkan oleh perbuatanmu itu!!”
Wanita tersebut menangis lalu berkata:
” Wahai Nabi Allah, tidakkah aku dapat bertaubat kepada Allah, dan aku berjanji tidak akan mengulangi semuanya itu”
Nabi Musa AS, masih dalam keadaan marah mengusir wanita tersebut sambil berkata:
” Dosamu terlalu besar dan tidak bisa dimaafkan”.
” Pergilah engkau, jangan kau bakar aku dengan api neraka yang diakibatkan oleh perbuatanmu itu!!”
Wanita tersebut menangis lalu berkata:
” Wahai Nabi Allah, tidakkah aku dapat bertaubat kepada Allah, dan aku berjanji tidak akan mengulangi semuanya itu”
Nabi Musa AS, masih dalam keadaan marah mengusir wanita tersebut sambil berkata:
” Dosamu terlalu besar dan tidak bisa dimaafkan”.
Lalu pulanglah wanita tersebut sambil
menangis. Tidak lama dari kejadian tersebut, datanglah Malaikat Jibril kepada
Nabi Musa AS. Jibril berkata:
” Wahai Musa, Allah telah menengurmu, mengapa engkau tolak tobatnya wanita tersebut, padahal wanita tersebut telah benar-benar mengakui kesalahan dan menyesal atas semua kesalahannya itu, dia ingin kembali ke jalan yang benar, harusnya Engkau membimbingnya bukannya mengusirnya!!!”.
” Wahai Musa, Allah telah menengurmu, mengapa engkau tolak tobatnya wanita tersebut, padahal wanita tersebut telah benar-benar mengakui kesalahan dan menyesal atas semua kesalahannya itu, dia ingin kembali ke jalan yang benar, harusnya Engkau membimbingnya bukannya mengusirnya!!!”.
Demi mendengar itu semua, Nabi Musa
berkata:
” Dosa wanita tersebut terlalu besar wahai
Jibril, dan Aku tidak yakin Allah akan mengampuni dosa tersebut”.
Jibril berkata:
” Allah maha pengampun lagi maha mendengar taubat dari Hamba-Nya yang benar-benar ingin bertaubat, Bahkan dosa yang lebih besar dari itupun Allah pasti akan mengampuninya”.
Jibril berkata:
” Allah maha pengampun lagi maha mendengar taubat dari Hamba-Nya yang benar-benar ingin bertaubat, Bahkan dosa yang lebih besar dari itupun Allah pasti akan mengampuninya”.
Berkata Nabi Musa AS:
” Dosa apakah yang lebih besar daripada dosa wanita yang telah berzina dan membunuh anak dari hasil perzinahan tersebut, Ya Jibril???”.
Jibril menjawab:
” Seseorang yang meninggalkan Sholat dengan sengaja”.
” Dosa apakah yang lebih besar daripada dosa wanita yang telah berzina dan membunuh anak dari hasil perzinahan tersebut, Ya Jibril???”.
Jibril menjawab:
” Seseorang yang meninggalkan Sholat dengan sengaja”.
Mendengar itu semua, Nabi Musa menangis dan
dia menyesal atas kekeliruan yang telah Beliau lakukan kepada wanita yang
benar-benar ingin bertaubat.
Jangan sampai sifat Allah Maha Pengampun
disalah artikan.
Sehingga kita akan berpikiran “nggak
apa-apa berbuat salah, nanti tinggal minta maaf, toh Allah maha Pengampun”
Jangan sampai kita masuk kedalam orang-orang yang merugi..
Sahabatku.. seberat apapun masalahmu.. sebesar apapun dosa-dosamu, lekaslah bertaubat. hanya taubat yang bersungguh-sungguh yang akan menolongmu dari murka Allah...
Jangan pernah merasakan takut yang berlebihan, Allah selalu melindungi hamba-hambanya yang senantiasa beristiqomah dijalannya yang lurus..
Terimalah dirimu terlebih dahulu, syukurilah semua nikmat yang telah diberikan Allah untukmu.. ketika kamu berpaling darinya, Allah tidak pernah sedikitpun berpaling darimu..
maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan???
ketika engkau salah, Allah yang meluruskanmu...
Terimalah dirimu.. Bersyukurlah... dan ingatlah selalu kepada Rabb-mu..
Maka dirimu akan senantiasa diterima oleh saudara sesamamu...
Wallahu
a’lam bishawab... Jangan sampai kita masuk kedalam orang-orang yang merugi..
Sahabatku.. seberat apapun masalahmu.. sebesar apapun dosa-dosamu, lekaslah bertaubat. hanya taubat yang bersungguh-sungguh yang akan menolongmu dari murka Allah...
Jangan pernah merasakan takut yang berlebihan, Allah selalu melindungi hamba-hambanya yang senantiasa beristiqomah dijalannya yang lurus..
Terimalah dirimu terlebih dahulu, syukurilah semua nikmat yang telah diberikan Allah untukmu.. ketika kamu berpaling darinya, Allah tidak pernah sedikitpun berpaling darimu..
maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan???
ketika engkau salah, Allah yang meluruskanmu...
Terimalah dirimu.. Bersyukurlah... dan ingatlah selalu kepada Rabb-mu..
Maka dirimu akan senantiasa diterima oleh saudara sesamamu...
Comments
Post a Comment