Skip to main content

Taubattan Nasuha

Siang itu, khatib menyebut salah satu sifat Allah yaitu Allah Maha Pengampun (Al ‘Afuwwu) dan Maha Penerima Taubat (At Tawwab). Khatib mengatakan bahwa “Maha” disini memiliki arti dimana jika seorang hamba-Nya melakukan sebuah dosa, kemudian ia memohon ampun, Allah akan mengampuninya. 

Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi, kemudian ia memohon ampun, Allah akan mengampuninya lagi. Berbuat dosa lagi, kemudian memohon ampun lagi, Allah tetap mengampuninya. Lagi lagi berbuat dosa kemudian memohon ampun lagi, Allah akan mengampuninya.. 

Berapakalipun seorang hamba berbuat dosa, asalkan ia benar-benar bertaubat maka Allah akan mengampuni, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat. 

Sungguh waktu mendengar khatibnya mengulang-ulang urutan tadi (dosa-taubat-diampuni) berkali-kali saya merinding.  Sekarang pun menuliskannya juga merinding.. Betapa Allah sangat baik kepada hamba-hambaNya yang tidak pernah luput dari dosa..

Ada Hadits Rasulullah SAW yang meriwayatkan tentang hal ini : 

“Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian.” (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah, dan ia menghukumkannya sebagai hadits hasan dalam kitab sahih Jami’ Shagir – 5235)

Ada juga kisah Nabi Musa AS yang menggambarkan betapa Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.

Pada zaman Nabiullah Musa AS, datanglah kepada beliau seorang wanita untuk bertobat kepada Allah atas semua kesalahan yang telah dia perbuat selama ini.
Wanita tersebut berkata:

” Wahai Nabiullah, saya jauh-jauh datang kesini hanya untuk bertaubat kepada Allah, mohonkan Taubatku diterima oleh-Nya”

Nabi Musa AS, berkata: 

” Apak gerangan dosa yang telah engkau perbuat, hingga engkau ingin bertaubat kepada Allah SWT?”.

Wanita tersebut berkata kembali:

” Aku telah berzina dengan seseorang dan telah melahirkan seorang bayi, karena rasa malu dan takut diketahui oleh orang lain, maka aku bunuh bayi terserbut”

Demi mendengar itu semua, Nabi Musa sangatlah marah, lalu Beliau berkata:

” Pergilah engkau, jangan kau bakar aku dengan api neraka yang diakibatkan oleh perbuatanmu itu!!”

Wanita tersebut menangis lalu berkata:

” Wahai Nabi Allah, tidakkah aku dapat bertaubat kepada Allah, dan aku berjanji tidak akan mengulangi semuanya itu”

Nabi Musa AS, masih dalam keadaan marah mengusir wanita tersebut sambil berkata:

” Dosamu terlalu besar dan tidak bisa dimaafkan”.

Lalu pulanglah wanita tersebut sambil menangis. Tidak lama dari kejadian tersebut, datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi Musa AS. Jibril berkata:

” Wahai Musa, Allah telah menengurmu, mengapa engkau tolak tobatnya wanita tersebut, padahal wanita tersebut telah benar-benar mengakui kesalahan dan menyesal atas semua kesalahannya itu, dia ingin kembali ke jalan yang benar, harusnya Engkau membimbingnya bukannya mengusirnya!!!”.

Demi mendengar itu semua, Nabi Musa berkata:

” Dosa wanita tersebut terlalu besar wahai Jibril, dan Aku tidak yakin Allah akan mengampuni dosa tersebut”. 

Jibril berkata:

” Allah maha pengampun lagi maha mendengar taubat dari Hamba-Nya yang benar-benar ingin bertaubat, Bahkan dosa yang lebih besar dari itupun Allah pasti akan mengampuninya”.

Berkata Nabi Musa AS: 

” Dosa apakah yang lebih besar daripada dosa wanita yang telah berzina dan membunuh anak dari hasil perzinahan tersebut, Ya Jibril???”. 

Jibril menjawab:

” Seseorang yang meninggalkan Sholat dengan sengaja”.

Mendengar itu semua, Nabi Musa menangis dan dia menyesal atas kekeliruan yang telah Beliau lakukan kepada wanita yang benar-benar ingin bertaubat.

Jangan sampai sifat Allah Maha Pengampun disalah artikan.

Sehingga kita akan berpikiran  “nggak apa-apa berbuat salah, nanti tinggal minta maaf, toh Allah maha Pengampun”

Jangan sampai kita masuk kedalam orang-orang yang merugi..

Sahabatku.. seberat apapun masalahmu.. sebesar apapun dosa-dosamu, lekaslah bertaubat. hanya taubat yang bersungguh-sungguh yang akan menolongmu dari murka Allah...

Jangan pernah merasakan takut yang berlebihan, Allah selalu melindungi hamba-hambanya yang senantiasa beristiqomah dijalannya yang lurus..

Terimalah dirimu terlebih dahulu, syukurilah semua nikmat yang telah diberikan Allah untukmu.. ketika kamu berpaling darinya, Allah tidak pernah sedikitpun berpaling darimu..
maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan??? 
ketika engkau salah, Allah yang meluruskanmu... 

Terimalah dirimu.. Bersyukurlah... dan ingatlah selalu kepada Rabb-mu..
Maka dirimu akan senantiasa diterima oleh saudara sesamamu...

Wallahu a’lam bishawab... 

Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan tentang ERD (Entity Relationship Diagram)

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan mengenai materi ERD (Entity Relationship Diagram ) 1. Apakah yang dimaksud dengan ERD?     jawab:           ERD ( Entity Relationship Diagram) merupakan metode pemodelan basis data yang berfungsi untuk menggambarkan relasi dari 2 file atau 2 table yang dapat digolongkan dalam 3 macam bentuk relasi. diantaranya: - One to one - One to many - Many to many 2. Apakah yang dimaksud dengan Entitas itu sendiri? sebutkan macam-nya!     jawab:          Entitas itu adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data.  atau dalam  http://id.wikipedia.org/wiki/Entitas  mengatakan: Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Abstraksi , misalnya, biasanya dianggap juga sebagai suatu entitas. Dalam pengembangan sistem , entitas digunakan sebagai mode...

Kisah Putri Baginda Rasulullah SAW, Fatimah Az- Zahra Binti Muhammad SAW

Fatimah binti Muhammad,  atau lebih dikenal dengan  Fatimah az-Zahra  (Fatimah yang selalu berseri) ( Bahasa Arab :  فاطمة الزهراء ) putri bungsu Nabi  Muhammad  dari perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadizah. Siti Fatimah Az Zahra r.a dilahirkan di Makkah, pada hari Jumaat, 20 Jamadil Akhir, lebih kurang lima tahun sebelum Rasulullah SAW diangkat menjadi rasul. Siti Fatimah Az Zahra r.a tumbuh besar di bawah naungan wahyu Ilahi, di tengah kancah pertarungan sengit antara Islam dan jahiliyah, di kala sedang hebatnya perjuangan para perintis iman melawan penyembah berhala. Kelahiran Fatimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fatimah dan julukannya Az-Zahra. Pemimpin wanita pada masanya ini adalah putri ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fatima...