Skip to main content

MENJADI ISTRI DAN MENANTU SHALEHA

MEMATUHI SUAMI DAN MENJADI ISTRI SHALEHA



Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasull Allah pernah ditanya oleh seorang sahabat “siapakah wanita yang paling baik itu ya Rassul Allah..?”. beliau menjawab “wanita yang paling baik ialah wanita yang membuat suaminya senang jika melihatnya, taat jika di suruh dan tidak menyelisihnya dalam hal yang tidak disukainya dan dalam hal hartanya” (HR-Annasa’i dalam kitan An-Nikah no. 3.231, Ahmad no. 7.373 dan Hakim dalam Al-Mustadrak 2/161).


Sahabatku siapa yang tak ingin menjadi istri yang baik dan sahalehah untuk suaminya kelak? Tentu kita semua menginginkannya bukan?? Sahabatku... taukah engkau mengapa wanita diwajibkan mematuhi perkataan suami, bahkan Rasulallah–pun demikian mengajari anak perempuannya Fatimah Azzahra (pemimpin wanita didunia dan penghulu seluruh wanita di syurga kelak) sebab Ridha seorang suami adalah syurga bagi istrinya. Begitupun Fatimah Azzahra, beliau begitu taat kepada perkataan suaminya sayiddina Ali bin Abu Thalib yang merupakan sepupu Nabi SAW.


Suatu ketika sepeninggal Rasulallah keluarga Rasull sangat terzalimi oleh kaumnya sendiri dan sangat terintimidasi, keadaan yang menyakitkan itu dimulai bahkan saat Rasull-pun masih terbujur kaku dan belum dikebumikan. Singkat cerita, saat itu Fatimah melihat suaminya sayiddina Ali berada dalam bahaya, nyawanya terancam oleh tekanan orang-orang Muhajirin dan Anshar yang memaksanya untuk membaiat sayiddina Abu Bakar Assyidik sebagai Khalifah Pertama sepeninggal Rasull. Saat itu Fatimah berjalan mendekati kerumunan orang-orang yang mengerubungi Sayidina Ali dan berkata lantang kepada Abu Bakar, “Apakah egkau ingin menjadikanku janda! Demi Allah, jika engkau tidak membiarkannya pergi akan kubuka kepalaku, kucabik-cabik bajuku, dengan keadaan seperti itu aku akan mengdu kepada kenazah ayahku dan menangis dihadapan tuhanku”. 

Fatimah kemudian menggandeng kedua putranya Hasan dan Husein melangkah menuju jenazah Rasulallah untuk berdoa memohon keputusan, semua mata tertuju kepada putri Rasul yang sedang marah namun mereka tak bisa berbuat apa-apa, jika Fatimmah  berdoa didepan jenazah ayahnya dengan kerudung terbuka yang selama ini belum pernah terjadi dan didampingi kedua putranya ditambah fatimah mencabik-cabih pakaiannya niscaya kiamat akan terjadi. Dan melihat keadaan memanas sayidina Ali mendekati seorang sahabat bernama Salman seraya berkata “Wahai Salman, cegahlah putri Rasulallah agar tidak mencapai makam ayahnya, karena aku bisa membayangkan tepi-tepi madinah tenggelam kedalam bumi jika ia berdoa.”(Abu Muhammad Ardani Halaman 229).

Dengan terburu-buru Salman mendekati Fatimah seraya berkata “Junjunganku, sesungguhnya Allah mengutus ayahmu sebagai rahmat. Maka janganlah engkau menjadi  pembawa bencana.”  Fatimah menjawab “wahai Salman biarkan aku membalas orang-orang Zalim ini.”

“sesungguhnya suamimi Ali, menyuruhku untuk memalingkanmu dari doa-mu” kata salman, “Jika Ali memang menyuruh demikian, maka aku mendengar dan mentaatinya. Aku akan bersabar” kemudian Fatimah berjalan ke arah Ali yang dikepung dan menggandeng tangannya, lalu membawanya masuk kerumah bersama kedua putranya.

Nah.. sahabat, bagaimana sepenggal cerita diatas? Alangkah patuhnya Fatimah Azzahra terhadap perkataan suaminya. Emosinya yang memuncak terhadap kaum Muhajirin dan Anshar tidak membuatnya lupa akan hakikat dan kewajiban seorang istri terhadap suaminya. Oleh karena itu.. kita patut mencontoh putri Rasulallah SAW jika kita ingin berkumpul bersamanya kelak di syurga, satu barisan dengan baginda Rasul dan keluarganya, alangkah indahnya bukan..? Kita dapat berjumpa dengan manusia paling mulia dihadapan Allah SWT, tuhan semesta alam.

Taukah engkau wahai sahabatku begitu mulianya sayidatina Fatimah Azzahra putri baginda nabi SAW, ialah wanita suci dan mulia yang dijamin Allam masuk syurga, ia adalah sebagian dari diri Rasulallah. Beliau bersabda “sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari diriku. Apa yang membuatnya marah juga membuatku marah dan apa yang membuatnya senang juga membuatku senang”.  Begitu cintanya nabi kepada putrinya Fatimah. Taukah engkau sahabatku... sebelum kelahiran Fatimah Azzahra bahkan  telah dipersiapkan sebaik mungkin oleh Allah SWT.

Suatu hari ketika Nabi SAW duduk ditepi sungai bersama sahabat-sahabatnya, malaikat Jibril datang dan berkata “wahai Muhammad Allah yang maha tinggi mengucapkan salam untukmu dan dia menyuruhmu untuk memisahkan diri dari istrimu Khadijah selama 40 hari” (Ibrahim Amini, Fathimah Azzahra,Halaman 16). Setelah Jibril Pergi Nabi SAW berkata kepada seorang muridnya, Amar bin Yasir, “wahai Amar katakanlah kepada Khadijah, istriku, bahwa atas perintah Allah yang maha mulia aku memisahkan diri darinya selama 40 hari. Katakan kepadanya, jangan menyangka aku memisahkan diri darinya karena akan pindah atau benci. 

Sesungguhnya Allah SWT membanggakan diriny dihadapan para malaikan setiap hari berkali-kali. Jika malam telah gelap beritahukan kepadanya untuk menutup pintu dan tidur diranjangnya. Aku akan berada dirumah Fathimah binti Assad.” (Ibid). Pesan itu telah disampaikannya kepada Khadijah, istri baginda Nabi sangat mengenal kejujuran suaminya oleh karena itu ia dengan sabar menunggu meskipun hatinya sedih karena harus berpisah dengan suami yang dicintainya.
Selama perpisahan yang diwahyukan oleh malaikat Jibril kepada Nabi SAW, beiau tinggal bersama Fahtimah binti Asad, istri pamannya yaitu Abu Thalib, orang yang mengasuhnya sejak kecil, meneruskan pengasuhan tersebut dari kakek Nabi SAW yaitu Abdul Muthalib. Dan dirumah itulah baginda Nabi menjalankan puasa selama 40 hari, ketika malah tiba Nabi SAW selalu melakukan shalat malah, sementara istrinya dirumah menunggu dengan sabar dan penuh keikhlasan.

Kemudian tiba-lah hari ke 40 masa puasa nabi SAW, kemudian  malaikat Jibril datang kembali kepada baginda Nabi dan berkata “wahai muhammad, Allah yang maha tinggi mengucapkan salam untukmu dan dia memerintahkanmu untuk bersiap-siap menerima penghormtannya dan anugerahnya”.
Nabi bertanya “wahai Jibril apa anugerah Allah tuhan semesta alam ini? Apa penghormatan yang akan Allah berikikan?” Jibril menjawab “aku tidak tahu” kemudian datanglah malaikat Mikail dengan membawa sebuah mangkuk yang indah yang dtutupi dengan sehelai kain sutra. Mikail berkata “wahai Muhammad, tuhanmu menyuruhmu agar engkau berbuka dengan makanan dalam mangkuk ini pada malam ini”.

Kemudian nabi-pun menyantap makanan tersebut, tetapi nabi tidak mempersilahkan makanan tersebut untuk disantapnya bersama sahabatnya karena malaikat berpesan bahwa makanan itu dibawakan khusus untuk dirinya saja. Dan isi dari mangkuk tersebut adalah setandn kurma dan seikat anggur beraroma harum. Usai berbuka, ketika nabi hendak membersihkan tangannya malaikat Jibril menuangkan air, Mikail mencuci tangan Nabi dan Israfil mengeringkannya kemudian sisa dan mangkuk makanan tersebut dibawa kembali ke syurga.

Usai makan nabi bermaksud untuk shalat namun Jibril menghalanginya dan berkata “untuk shalatmu kali ini, Allah melarangmu sebelum engkau mendatangi Khadijah. Karena sesungguhnya pada malam ini Allah Ta’ala menginginkan keturunan yang baik tercipta dari sulbimu yang baik.”
Dan malam itu juga nabi pulang menemui Khadijah, setelah malam itu Khadijah merasa bahwa dirinya hamil, hari demi hari dan bulanpun berganti, kehamilan Khadijah semakin membesar, nabi berkata “Jibril bemberi kabar gembira bahwa bai itu adalah perempuan. Dia suci dan diberkati. Allah akan menjadikannya keturunannya pera imam umatku yang Allah jadikan mereka sebagai Khalifah-Khalifahnya dibumi-nya setelah terputusnya wahyu.” Khadijah sangat bahagia sekali mendengar hal tersebut.

Tibalah saat yang dinanti-nanti Khadijah merasa bahwa proses melahirkan putrinya itu telah tiba, namun tak ada satupun orang dari suku Quraisy yang membantunya. Bahkan salah seorang dari mereka berkata “Engkau tak mengikuti perintah dan saran kami, sehingga engkau menjadi istri seorang yatim Abu Thalib yang miskin dan tidak mempunyai harta. Karenanya kami tidak sudi datang kerumahmu dan tidak akan pedulikan terhadap urusanmu”.

Tiba-tiba saja munculah cahaya dari langit yang menembur rumah Khadijah, cahaya itu menjelma menjadi malaikat dan ruh-ruh wanita suci yang berkilauan, salah seorang wanita dari langit itu mengenalkan dirinya “wahai Khadijah jangan bersedih, kami adalah utusan dari tuhanmu yang datang untuk membantumu. Aku adalah Sarah, ini Aisah putri Muzahim temanmu di Syurga dan dia adalah Maryam putri Imran, ini Kulsum saudari Musa bin Imran. Kami diutus untuk melayanimu selayaknya wanita dilayani.”

Mereka mengambil tempat mengelilingi Khadijah, seorang dari mereka duduk disamping kanannya, seorang lagi disamping kirinya, yang ketiga didepannya dan yang keempat dibelakangnya. Mereka membantu proses persalinan Khadijah. Tak lama kemudian lahirlah seorang bayi perempuan, pada saat yang bersamaan munculah yahaya yang memasuki rumah-rumah seluruh madinah.

10 bidadari turun menyambangi Khadijah sambil membawa tempat air dan nampan berisi air telaga al-Kautsar. Bayi Fatimah kemudian dimandikan dengan air dari syurga tersebut hingga tampak semakin cantik. Para malaikat turun dan silih berganti menyampaikan suka cita mereka . juga para bidadari yang mengucapkan selamat satu sama lain. Para wanita yang membantu proses persalinan tersebut menyerahkan Bayinya kepada Khadijah sambil berkata “Ambillah bayi ini Khadijah, bayi yang suci dan disucikan, cerdas dan diberkahi. Dia dan keturunannya diberkahi”.

Begitulah kurang lebihnya proses penciptaan putri baginda Nabi SAW dan Siti Khadijah, Subahanallah... sangat menyentuh dan luar biasa sekali. Ialah sayidatina Fatimah Azzahra.. wanita paling dimuliakan oleh Allah. Seorang wanita yang cerdas, pemalu dan lembut, wanita yang sabar dan sangat kuat. Semoga kita para wanita yang menjadi seorang Istri dapat menconto taulada putri baginda Nabi SAW. Istri yang taat dan patuh kepada suaminya.. yang senantiasa bersabar ketika diuji oleh Allah dalam segala hal yang menimpa rumah tangga kelak.
Oleh karena itu islam memerintahkan seorang istri taat kepada suaminya, bukan tanpa alasan.

Qs Al-Baqarah : 228

“Dan para wanita mempunyai hak yang simbang dengan kewajibannya menurut cara yang Ma’ruf, akan tetapi seorang suami mempunyai tingkatan kelebihan daripada Istri”

Mari kita renungi bersama-sama beberapa pernyataan dibawah ini...

Yang pertama, seorang suami dibesarkan oleh seorang Ibu yang mencintainya dengan segenap hati di seumur hidupnya. Namun ketika dia dewasa, meskipun ia sangat mencintai Ibunya dan belum cukup lama berbakti kepada Ibunya dia lebih memilih tinggal bersamamu dan memuliakanmu yang belum tentu mencintainya seumur hidupmu. Bahkan sering kala rasa cintanya kepadamu lebih besar daripada rasa cintanya kepada ibunya. 

Aisyah Ra Berkata, “Aku bertanya kepada Rasulallah SAW, siapakah yang lebih besar haknya kepada seorang wanita?”

Beliau menjawab “suaminya”

“siapa pula berhak terhadap laki-laki?”

Beliau menjawab “Ibunya”

Untuk itu jadilah istri shaleha, yang bisa taat dan senantiasa memuliakan suamimu dan mertuamu kelak. Karena dengan engkau memuliakan mertuamu, kehidupan rumah tangamu akan menjadi lebih berkah, karena ibunya-lah yang memiliki hak atas dirinya, doa orang tua akan mengalir dan menggantung di langit untukmu dan kamu jika kamu berbakti kepadanya, engkau hanya tinggal memintanya kepada Allah, maka engkau akan mendapatkan kebaikan dari doa tersebut.

            Yang kedua suami ridha menghabiskan waktunya untuk mecukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu, padahal dia tahu di sisi Allah engkau lebih harus dihormati tigakali lebih besar oleh anak-anakmu dibadingkan dirinya. Namun tak pernah sekalipun ia merasa iri, karena dia sangat mencintaimu dan berharap engkau mendapatkan yang lebih baik dari padanya di sisi Allah. 

Dari Bahz Bin Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya dia berkata. “Aku berkata, “Wahai Rasullallah kepada siapakah aku harus berbuat baik?. ‘Beliau menjawab “Ibumu”, Aku bertanya lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “Ibumu”. Aku bertanya lagi, “kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu”. Aku bertanya lagi, “kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ayahmu, kemudian kerabat dekatmu.” (HR Abu Dawwud dalam Kitab Al-Adab no. 5139. Tirmizi dalam Kitab All-Birr wa As-Silah no. 1697, dan Ahmad No. 19.524).

Seperti itulah Rasullallah menggambarkan betapa mulianya kedudukan seorang Ibu dibandingkan dengan seorang ayah.  Dia memahami perjuanganmu mengandung anak-anaknya selama sembilan bulan, menahan berat yang tak pernah engkau rasa sebagai bebean, dia tau engkau ikhlas merawat anak-anakmu olehkarna itu diapun ikhlas menafkahimu dan melindungimu. Sebab itu adalah tanggung jawab yabg selalu disadarinya sebagai suamimu.

Ketiga, suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau sudah terbiasa mengadukan seluruh masalahmu padanya dengan harapan dia dapat memberikan solusi, enatah saat itu suasana hatinya sedang baik atau tidak.. engkau senantiasa mengeluh dihadapannya, padahal bisa saja pada saat engkau mengadu itu ia telah memiliki masalah yang lebih besar namun tetap saja masalahmu itu diutamakan dibandingkan dengan masalahnya sendiri. Seorang suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangismu, sedangkan engkau  kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja dan itupun setelah dia mengulanginya berkali-kali. Oleh karena itu sahabatku.. janganlah menjadi seorang istri yang mengingkari kebaikan suaminya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, dia berkata, Nabi SAW bersabda “Neraka diperlihatkan kepadaku. Ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita yang kufur. Lalu beliau ditanya, ‘Apakah mereka kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab ‘mereka mengingkari suami dan kebaikannya. Jika kamu berbuat baik dari salah seorang dari merekaa selama setahun, kemudian di melihat sesuatu (perbuatan buruk) darimu, maka dia berkata. ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan darimu’.” (HR Bukhari-Muslim).

Wahai sahabatku.. celakalah seorang istri bila kufur terhadap nikmat Allah yang diberikan beliau  melalui suamimu. Allah SWT melaknat wanita yang kufur terhadap kebaikan suaminya. Semoga kita tidak termasuk kedalam wanita-wanita yang zalim.. Naudjubillahimindzalik...

Tahukah engaki keistimewaan seorang wanita shalehah, wahai sahabatku... wanita yang shalehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang laki-laki yang soleh dan doa wanita lebih maqbul daridapa laki-laki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada laki-laki. Saat Rasulallah ditanya akan hal tersebut, belia menjawab “Ibu lebih penyayang daripada ayah dan doa dari orang yang penyayang tidak akan disia-siakan”.

Taukah engkau wahai sahabatku.. wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya tertutup pintu-pintu neraka baginya dan terbukalah pintu-pintu syurga. Masuklah dari pintu-pintu mana yang dia kehendaki dengan tidak dihisab. Wanita-wanita yang taat kepada suaminya, maka semua  ikan-ikan di laut, burung-burung diudara, dan para malaikat di langit beristighfar baginya selama ia taat kepada suaminya (serta menjaga Shalatnya dan puasanya), perempuan yang apabila shalat lima waktu, puasa di bulan Rahmadhan dan memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.

Bagaimana... luar biasa bukan... J Mari bersama-sama kita melatih diri kita untuk menjadi wani shalehah dan taat kepada suami.. agar Allah ridha dan mengkhendaki kita memasuki syurga dari pintu mana saja. Aamiinnnn....

Demikianlah sekilas hal yang bisa aku tuliskan kepada sahabat-sahabat muslimah semua...  
Jika terdapat kesalahan dan kekeliruan penulisan saya mohon maaf karena banyak kekurangan yang saya miliki, dan semua kebenaran dalam penulisan ini datangnya dari Allah... J

Semoga dapat memberikan manfaat dan bisa memberikan pencerahan untuk kita semua.. 
Aminnn...













DAFTAR PUSTAKA




Muhammad Amin    2007, The true story of Muhammad and Khadijah beloved daughter       FATHIMAH, Jakarta.

Dian Nafi                    2012, Rumah tangga penuh cinta, Jogjakarta.

Al-Quran nur karim



Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan tentang ERD (Entity Relationship Diagram)

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan mengenai materi ERD (Entity Relationship Diagram ) 1. Apakah yang dimaksud dengan ERD?     jawab:           ERD ( Entity Relationship Diagram) merupakan metode pemodelan basis data yang berfungsi untuk menggambarkan relasi dari 2 file atau 2 table yang dapat digolongkan dalam 3 macam bentuk relasi. diantaranya: - One to one - One to many - Many to many 2. Apakah yang dimaksud dengan Entitas itu sendiri? sebutkan macam-nya!     jawab:          Entitas itu adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data.  atau dalam  http://id.wikipedia.org/wiki/Entitas  mengatakan: Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Abstraksi , misalnya, biasanya dianggap juga sebagai suatu entitas. Dalam pengembangan sistem , entitas digunakan sebagai mode...

Kisah Putri Baginda Rasulullah SAW, Fatimah Az- Zahra Binti Muhammad SAW

Fatimah binti Muhammad,  atau lebih dikenal dengan  Fatimah az-Zahra  (Fatimah yang selalu berseri) ( Bahasa Arab :  فاطمة الزهراء ) putri bungsu Nabi  Muhammad  dari perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadizah. Siti Fatimah Az Zahra r.a dilahirkan di Makkah, pada hari Jumaat, 20 Jamadil Akhir, lebih kurang lima tahun sebelum Rasulullah SAW diangkat menjadi rasul. Siti Fatimah Az Zahra r.a tumbuh besar di bawah naungan wahyu Ilahi, di tengah kancah pertarungan sengit antara Islam dan jahiliyah, di kala sedang hebatnya perjuangan para perintis iman melawan penyembah berhala. Kelahiran Fatimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fatimah dan julukannya Az-Zahra. Pemimpin wanita pada masanya ini adalah putri ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fatima...

Taubattan Nasuha

S iang itu, khatib menyebut salah satu sifat Allah yaitu Allah Maha Pengampun (Al ‘Afuwwu) dan Maha Penerima Taubat (At Tawwab). Khatib mengatakan bahwa “Maha” disini memiliki arti dimana jika seorang hamba-Nya melakukan sebuah dosa, kemudian ia memohon ampun, Allah akan mengampuninya.  Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi, kemudian ia memohon ampun, Allah akan mengampuninya lagi. Berbuat dosa lagi, kemudian memohon ampun lagi, Allah tetap mengampuninya. Lagi lagi berbuat dosa kemudian memohon ampun lagi, Allah akan mengampuninya..  Berapakalipun seorang hamba berbuat dosa, asalkan ia benar-benar bertaubat maka Allah akan mengampuni, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.  Sungguh waktu mendengar khatibnya mengulang-ulang urutan tadi (dosa-taubat-diampuni) berkali-kali saya merinding.  Sekarang pun menuliskannya juga merinding.. Betapa Allah sangat baik kepada hamba-hambaNya yang tidak pernah luput dari dosa.. Ada Hadits Rasulull...