Sang "PENGADU NASIB" Hari ini sangat merasa bersalah dengan seorang teman kampusku yang baru kukenal belum lama ini. Dia adalah seorang wanita yang mandiri, dan baik sekali. Namanya adalah Astuti. Hari ini aku main kerumahnya yang tidak jauh dari kampus kami, awalnya aku hanya ingin mengantarnya pulang karena rumah kami 1 arah, tetapi karena hari yang masih panjang dan matahari-pun sangat terik, kuputuskan untuk mampir sebentar. Ya, hari ini kami pulang sangat awal karena hanya 1 mata kuliah saja. Aku terpaku melihat keadaan ini, sangat sederhana sekali ternyata... ia tinggal bersama kakak laki-lakinya yang ternyata satu kampus denganku juga namun beda jurusan. Dan ditambah 1 orang lagi adik sepupu perempuannya yang sedang singgah untuk mencari pekerjaan disini di kota industri ‘Bekasi’. Ya, mereka tinggal 1 atap disebuah kontrakan yang sederhana sekali. karena sejatinya mereka adalah anak-anak rantau yang sedang mangadu nasib. Mereka berasal dari keb...